Home » » IKAN DISCUS (Makalah Fisiologi Reproduksi Hewan Air)

IKAN DISCUS (Makalah Fisiologi Reproduksi Hewan Air)

Written By very firdaus on Sabtu, 21 Juni 2014 | 00.26.00














OLEH

Ahmad Jumaidi                     1014111002
Afrima Nur Darajatun           1014111022
Anggi Tri Satria                    1014111026
Aulia Sonida                          1014111004
Dio Sandi Kiswara                1014111032
Friska Pakpahan                   1014111038
I Kadek Bika                          1014111012
Pratica Fajrin                         1014111049
Regi Ari M.                             1014111016
















PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012
MORFOLOGI IKAN DISCUS

Ikan yang berbentuk seperti kue dadar ini di lengkapi dengan keindahan warna dan bentuk tubuhnya. Jika pada umumnya ikan hias mempunyai bentuk tubuh memanjang, diskus tidaklah demikian. Bentuk diskus unik seperti cakram atau kue dadar oleh karena itu disebut dengan nama discus. Warnanya sangat unik dan manarik sesuai dengan strain dan keturunannya.  bentuk badannya pipih tipis dan bundar mirip ikan bawal  dengan corak warna tubuh menarik  dan memiliki keragaman warna layaknya ikan hias air tawar lainnya. Terkadang memiliki corak warna batik di seluruh tubuhnya.memiliki sirip yang lengkap. Sirip ventralnya panjang dan menjuntai. Bentuk badan pipih dan seperti lingkaran jika dilihat dari samping. Pola warna disepanjang tubuhnya berupa gari-garis pendek dengan warna garis berbeda-beda sesuai dengan jenisnya.

Bentuk tubuh genus Symphysodon adalah pipih dan melebar. Namun yang membedakan dengan golongan cichlide lainnya adalah selain pipih, ikan genus ini juga membulat atau cenderung seperti lingkaran. Ikan Discus mempunyai variasi warna yang menakjubkan. Selain variasi warna, adanya variasi corak tubuh membuat ikan ini semakin berkelas. Ikan hidup mempunyai life time yang cukup lama yakni 10 tahun jika kondisi air bagus dan tidak terserang penyakit.



TAKSONOMI IKAN DISCUS
Menurut sistematikanya, ikan diskus digolongkan sebagai berikut:
Kingdom          : Animalia
Filum               : Chordata
Kelas               : Actinopterygii
Ordo                : Perciformes
Sub Ordo        : Percoidea
Family             : Cichlidae
Genus             : Symphysodon
Species           : Symphysodon discus
Nama lokal      : Diskus

HABITAT DAN PENYEBARAN
Habitat asli diskus (Symphysodon discus) adalah Rio Negro dan perairan tenang Sungai Amazon. Sifatnya omnivora. Gerakannya sangat halus. Ikan ini pun terkenal sebagai "King of Aquarium". Symphysodon spesies mendiami pinggiran danau dataran banjir dan sungai di Cekungan Amazon dataran rendah Amazonia, di mana ia merupakan bagian dari fauna yang sangat beragam ikan Neotropical. Tiga jenis Symphysodon memiliki distribusi geografis yang berbeda. S. aequifasciatus terjadi di Solimões Rio, Rio Amazonas dan Río Putumayo-Ica di Brazil, Kolombia dan Peru. Sebaliknya distribusi diskusi S. tampaknya terbatas pada bagian hilir Abacaxis, Rio Negro dan sungai Trombetas. S. tarzoo terjadi hulu Manaus di Amazon barat.


KEBIASAAN MAKAN
Ikan discus merupakan ikan Karnivora, namun makanan yang berasal dari campuran daging dan nabati juga disukai. Tubifex atau cacing darah baik hidup, kering dan beku sangat disukai oleh Discus. Beberapa toko ikan hias juga menyediakan makanan dagang (pellet) yang khusus buat Discus. Adapun makanan yang umum dengan makan yaitu kutu air, cuk, cacing (makanan buatan) yang ada dipasaran.
CIRI-CIRI KELAMIN
Untuk membedakan jenis kelamin sangat sulit, cara praktis satu satunya ialah dengan menunggu ikan ini mencapai tahap kematangan seksual dan dalam kondisi siap berbiak. Saat itulah ovopositor (alat kelamin) lebih menonjol dan pada ikan betina alat ini lebih besar dan tumpul dibanding jantan.

TINGKAH LAKU PEMIJAHAN
Ikan diskus yang siap mijah umumnya ditandai dengan memisahkan diri dari rekan-rekannya dalam satu wadah pemeliharaan (seperti pada gambar 4).  Ikan diskus tergolong ikan yang setia pada pasangannya, karena itu ikan diskus tidak bisa dipijahkan selain dari pasangannya tersebut.
Pasangan ini lalu kita pisahkan ditempat tersendiri dan terus diamati.  Pasangan yang lengket terus sudah cukup sebagai jaminan bahwa mereka jantan dan betina. Calon induk jantan harus berumur 15 bulan, sedangkan induk betina berumur 12 bulan sehingga layak untuk dipijahkan.
Pasangan induk ditempatkan dalam aquarium pemijahan, dalam 3-10 hari kemudian biasanya proses perkawinan mulai berlangsung. Induk diskus sangat susah dipaksakan berpasangan sehingga biasanya dibiarkan memilih pasangannya sendiri dalam kelompok calon induk. Bila sudah tampak berpasangan dengan terus berenang bersama maka pasangan induk tersebut dapat dipisahkan dari kelompoknya. Pasangan induk diskus saling berenang mengitari pasangannya, pada saat tersebut warna diskus akan terlihat sangat intensif, sirip-sirip mengembang penuh dan matanya terlihat berbinar, kemudian mereka akan menentukan tempat nertelur berupa pipa PVC, pot bunga atau pecahan-pecahan genting atau keramik. Setelah itu pasangan diskus akan mulai meletakan telurnya, setelah telur pertama diletakkan, diskus jantan akan membuahinya selama beberapa jam, induk yang dipersiapkan dengan baik akan menghasilkan 150 - 300 butir telur.
Setelah proses pemijahan berakhir, pasangan diskus akan menunggui telurnya, mereka akan mengipasi telur tersebut dengan sirip dada, untuk mencegah adanya kotoran atau spora jamur yang melekat selama menjaga telurnya, induk tetap harus diberi pakan dan kondisi aquarium harus terlihat bersih.

Share this article :

0 komentar:

VISITORS

Flag Counter
Sports Comments Pictures

Arsip Blog

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. GUDANG ILMU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger