Home » » Bersih Rohani, Jasmani dan Lingkungan

Bersih Rohani, Jasmani dan Lingkungan

Written By very firdaus on Minggu, 06 April 2014 | 00.56.00


اَلْحَمْدُ ِللهِ اَّلذِيْ أَمَرَنَا أَنْ نتَعَاوَنَ عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ نَتَعَاوَنَ عَلَى اْلإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ. أَشْهَدُ أَنْ لاََّ اِلهَ اِلاَّ الله ُوَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ كَتَبَ السَّعَادَةَ لِمَنْ عَمِلَ شَرَائِعَ اْلإِسْلاَمِ،  وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدً عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه بَعَثَ اللهُ رَحْمَةً لِلْعَلَمِيْنَ. َاللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلى سَيِّدِناَ ُمحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَ اْلقُرْآنَ . أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ. أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. إِتَّقُوْا الله َحَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jama'ah sholat jum'at yang berbahagia.
Tidak ada kata yang tepat untuk disampaikan dalam kesempatan yang mulia ini kecuali marilah kita meningkatkan rasa taqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya, sehingga kehidupan kita akan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat serta amal perbuatan kita mendapatkan ridho-Nya.
Selanjutnya marilah kita bersyukur kepada Allah atas segala nikmat dan hidayahnya, berupa umur panjang, kesehatan jasmani dan rohani, terlebih lagi nikmat yang berupa Iman dan Islam.
Jama'ah sholat jum'at yang dimuliakan Allah,
Dalam setiap segi kehidupan dimanapun kita berada, ajaran Islam sangat mengutamakan kebersihan. Baik kebersihan jasmani, rohani maupun lingkungannya, terutama yang berkaitan dengan masalah ibadah.
Kebersihan dalam ajaran Islam secara garis besar dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu : kebersihan rohani, kebersihan jasmani dan kebersihan lingkungan sekitarnya. Kebersihan rohani merupakan prioritas utama, hal ini terkait dengan tujuan diutusnya Rasulullah Saw. Kepada umat manusia yang tak lain adalah untuk menyempurnakan akhlaq. Bahkan boleh dikatakan bahwa keseluruhan proses perjalanan kerasulan Nabi Muhammad Saw, adalah diprioritaskan pada penyempurnaan akhlaqul karimah ini.
Prioritas utama pada penyempurnaan akhlaqul karimah ini dikarenakan adanya sifat dan watak manusia yang berbeda-beda dan beraneka ragam bentuknya. Maka dengan pembinaan pada watak dasar yang baik ini diharapkan menjadi umat terbaik yang selalu mengajak kepada kebaikan dan kemaslahatan dunia.
Baik buruknya akhlaq manusia dapat dinilai dari kebersihan hati yang tercermin dari tingkah laku lahiriah, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
أَلآَ  َإِنَّ فِي الْجَسَدِ مُضْغَةً، إِذَا صَلَُحَتْ صَلَُحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَإِذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ اَلا َوَهِيَ الْقَلْبُ (رواه البخاري و مسلم)
" Ketahuilah, bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging, jika ia baik, maka baiklah jasad seluruhnya, dan jika ia rusak, maka rusaklah jasad seluruhnya, ketahuilah! itulah hati (kalbu)". (HR. Bukhari dan Muslim)
Jama’ah jum'at rahimakumullah,
Kebersihan jasmani juga tidak boleh dilupakan. Kebersihan jasmani meliputi kebersihan badan maupun pakaian, agar nampak sedap dipandang. Orang yang dapat menjaga penampilan akan memberi nilai tambah terhadap penilaian orang lain, karena itulah yang pertama kali diperhatikan. Pakaian yang bersih serta aroma yang sedap tentu berbeda dengan pakaian yang lusuh dan kumal, ditambah aroma yang kurang sedap.
Selain sedap dipandang, kebersihan juga akan menambah kekhusukan dalam ibadah, karena orang yang terbiasa hidup bersih cenderung terbebas dari gangguan kesehatan, baik yang ringan maupun yang berat. Akan tetapi bersih tidak identik dengan mahal. Pakaian yang bersih tidak harus mahal, sebaliknya pakaian yang murah tidak mesti lusuh dan kotor.
Disamping itu, kebersihan lahiriah juga menjadi salah satu sarat utama sah tidaknya suatu ibadah serta mendapat nilai tinggi terkait dengan masalah keimanan, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
النَّظَافَةُ مِنَ اْلإِْيمَانِ 
“Kebersihan adalah sebagian dari Iman.”
Selain masalah kebersihan yang terkait langsung dengan pribadi seseorang, ajaran Islam juga mengatur masalah kebersihan lingkungan sekitar. Hal ini disebabkan setiap manusia tidak mungkin terlepas dari lingkungan sekitarnya, baik yang berupa benda hidup maupun benda tak hidup. Selain itu kedamaian, kemakmuran dan kesejahteraan serta kelangsungan hidup umat manusia sangat tergantung kepada alam sekitarnya.
Bencana alam yang terjadi secara bertubi-tubi akhir-akhir ini tidak terlepas dari cara kita mengelola alam. Eksploitasi alam yang hanya mengejar kepentingan diri sendiri tanpa memperhatikan dampak sesudahnya terhadap lingkungan, terbukti telah menampakkan hasilnya. Banjir, angin topan, tanah longsor, kekeringan dan sebagainya, jika kita telusuri dengan seksama, sebagian besar adalah karena hasil dari kelakuan kita sendiri. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى النَّاسِ لِيُذِيْقَهُم بَعْضَ الَّذِى عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ (الرّوم: 41)
“Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. (Qs. Ar-Rum, 30 : 41)
Jama'ah jum'at rahimakumullah,
Oleh sebab itu marilah kita mulai dari sekarang untuk melakukan introspeksi, dimulai dari diri kita sendiri, apakah tindakan kita selama ini sudah sesuai dengan norma­-norma pergaulan serta kaidah agama. Setelah itu kita berusaha untuk melakukan perbaikan.
Karena itulah Rasulullah Saw menggolongkan orang yang memperhatikan kesejahteraan umum dan lingkungannya sebagai orang yang dalam dirinya telah terhimpun keimanan, sebagaimana sabda Beliau :
ثَلاَثٌ مَنْ جَمَعَهُنَّ فَقَدْ جَمَعَ اْلإِيْمَانَ اْلإِنْصَافُ مِنْ نَفْسِهِ وَبَدْلُ السَّلاَمُ لِلْعَالَمِ وَاْلإِنْفَاقُ مِنَ اْلإِفْقَارِ (رواه البخاري)
" Tiga hal, barangsiapa yang dapat menghimpunnya, maka sesungguhnya ia telah menghimpun iman, yaitu :
1.      Kemampuan untuk mengendalikan diri sendiri,
2.      Memberikan kesejahteraan terhadap alam,
3.      Memberikan infaq walaupun dalam keadaan membutuhkan "(HR Bukhari).

Allah SWT juga memerintahkan kepada kita agar menjaga kelestarian alam sekitar, dalam firman-Nya :
وَابْتَغِ فِيْمَا أَتاَكَ اللهُ الدَّارَ اْلآَخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ الْفَسَادَ فِي اْلأَرْضِ إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ (القصص: 77)
“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari (kenikmatan) duniawi, dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan" (Qs. A1 Qashas , 28 : 77)

Demikian khutbah jum'at kali ini, semoga bermanfa'at dan Allah selalu memberi taufiq serta hidayah kepada kita semua. Amin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْءَآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ ِبَماَ فِيْهِ مِنَ الآَياَتِ وَالذِِّكْرِ الْحَكِيمِْ.  وَتَقَبََّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.

Share this article :

0 komentar:

VISITORS

Flag Counter
Sports Comments Pictures

Arsip Blog

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. GUDANG ILMU - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger