III.
Dasar Teori:
invertebrata
Kelompok hewan
tidak bertulang belakang (invertebrata) merupakan kelompok hewan yang lebih
rendah tingkatannya dibandingkan kelompok hewan bertulang belakang
(vertebrata). Dalam kesempatan ini dari kelompok hewan invertebrata akan
dibahas phylum Mollusca dan phylum Arthropoda (Waluyo, 2012).
Mollusca (dalam
bahasa latin, molluscus=lunak) merupakan hewan yang bertubuh lunak. Tubuhnya
lunak dilindungi oleh cangkang, meskipun ada juga yang tidak bercangkang. Hewan
ini tergolong triploblastik selomata. Ciri tubuh Mollusca meliputi ukuran,
bentuk, struktur, dan fungsi tubuh. Ukuran dan bentuk mollusca sangat
bervariasi. Misalnya siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk
bulat telur. Namun ada yang dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya
lebih dari 18 m seperti cum-cumi raksasa. Habitatnya di air tawar, di laut dan
didarat. Beberapa juga ada yang hidup sebagai parasit (Fried & Hedemenos,
2009).
Molusca
tersebar luas dalam habitat laut, air tawar, dan darat, tetapi lebih banyak
terdapat dalam lautan. Umumnya molusa berselubung sebuah mantel yang merupakan
batas ruang mantel itu sendiri. Secara internal, mantel itu bertaut dengan
tubuh. Semua molusca mempunyai massa muscular yang disebut kaki yang bentuk dan
fungsinya bervariasi menurut kelasnya. Molusca mempunyai sistem digesti,
respirasi, eksresi dan reproduksi yang kompleks. Sitem sirkulasi terdiri dari
jantung yang beruang-ruang. Sistem pembuluh darah tertutup, menyangkut sistem
kapiler spesial dalam organ-organ eksresi dan respirasi. sistem sirkulasi pada
molusca merupakan sistem yang paling majemuk dari sistem sirkulasi pada
invertebrata lainnya (Brotowidjoyo, 1989). Mollusca biasanya memakan hancuran
tubuh mahluk atau bagian tumbuhan segar (Waluyo, 2010).
Filum Mollusca
dapat dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas
Amphineura
b. Kelas
Gastropoda
c. Kelas
Pelecypoda
d. Kelas
Scaphopoda
e. Kelas
Cephalopoda (Kusmandanu, 2009).
Kelas
Gastropoda merupakan yang paling umum kita temukan adalah siput kebun (Acatina fullica). Struktur tubuh hewan
ini, kepalanya mempunyai dua pasang tentakel. Satu pasang tentakel pendek dan
satu pasang tentakel panjang. Pada ujung tentakel yang panjang terdapat mata.
Terdapat mulut dengan faring yang berotot dan terdapat radula dengan gigi yang
terbuat dari kitin. Bagian kepala langsung berhubungan dengan kaki yang
berotot. Bagian tubuh ini terdapat didalam cangkang yang umumnya terbuat dari
kalsium karbonat. Pada sisi kanan tubuhnya terdapat terdapat lubang kelamin
yang letaknya di bawah kepala, agak ke bawah lagi terdapat lubang yang agak
besar yaitu lubang respirasi dan anus. Matel merupkan selaput tipis yang
berfungsi menghasilkan cangkang atau dapat pula digunakan untuk respirasi
(Waluyo, 2012).
Gambar struktur
morfologi siput:
(Asatrio, 2009).
Arthropoda
adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga,
laba-laba, udang, lipan dan hewan sejenis lainnya. Arthropoda adalah nama lain
hewan berbuku-buku. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan
lingkungan udara, termasuk berbagai bentuk simbiosis dan parasit. Hampir dari
90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda (Iputh,
2011).
Arthropoda
dikelompokkan menjadi 5 kelas yaitu:
a. Kelas
Crustacea
b. Kelas
Insecta
c. Kelas
Diplopoda
d. Kelas
Chilopoda
e. Kelas
Arachnida (Kusmandanu, 2009).
Tubuh Antropoda
bagian luar beruas-ruas dengan tentakel yang umumnya beruas-ruas pula. Seluruh
tubuhnya ditutupi oleh rangka luar yang terbuat dari kitin. Crustacea meliputi
golongan udang-udangan dan kepiting. Hewan yang paling umum dipelajari adalah
udang. Tubuhnya ditutupi oleh eksoskelekton yang terbuat dari kitin.
Eksoskelekton ini merupakan bagian yang keras kecuali pada sambungan segmen –
segmennya yang lunak dan tipis, sehingga memungkinkan untuk pergerakan. Tubuhny
terdiri atas cephalothorax (kepala dan dada bersatu) dan abdomen dibagian
belakangnya. Bagian kepala mempunyai lima buah segmen, dada delapan buah
segmen, abdomen enam buah segmen. Masing – masing dengan sepasang appendage
yang besatu dibagian ventral. Ruas-ruas Chepalothorax ditutup oleh penutup yang
disebut karapax. Dibagian ujung kepala terdapat rostrum (moncong). Sebelah
bawah rostrum dikedua sisinya terdapat mata majemuk dengan tangkai yang dapat
digerakkan. Mulut terdapat di mandibula dan anus terbuka dibagian ventral pada
bagian telson yang melebar dibagian ujung abdomen. Insang terletak disebelah
dalam pada kedua sisi karapax. Pasangan
alat kelamin betina terbuka di bagian dasar dari pasangan ketiga kaki jalannya
di daerah thorax. Sedangkan yang jantan terletak diantara kaki jalan yang
kelima. Pada bagian kepala terdapat sepasang antenula pendek dan sepasang
antena panjang, merupakan organ sensoris yang dapat digerakkkan untuk menerima
stimulus dari lingkungannya. Juga di bagian ini terdapat mandibula yang
berfungsi untuk merobek makanan yang bergabung dengan bagian maxilla dan
maxilliped. Pada bagian thorax terdapat pasangan kaki jalan yang berfungsi
untuk bergerak, memegang makanan dan membersihkan permukaan tubuhnya. Pada
bagian abdomen terdapat sepasang swimmeret yang membantu dalam respirasi dan
membawa telur pada udang yang betina. Selain swimmeret, di bagian ujung abdomen
terdapat uropod yang melebar dengan telson membentuk paddle yang melebar pula
dan berfungsi berenang dan melindungi telur (Waluyo, 2012).
Gambar struktur
morfologi udang:
(Mitanhamy, 2011)
Vertebrata
Hewan
vertebrata tersusun oleh banyak sel (multiseluler). Sel-selnya sering mengalami
diferensiasi dan spesialisasi membentuk jaringan dan organ tubuh dan aktivitasnya
semakin kompleks. Perkembangan embrio hewan metazoan melalui tahap-tahap
tertentu. Secara embriologi, hewan ada yang memiliki dua lapisan kulit, hewan
demikian dinamakan diplobastik. Untuk hewan yang memiliki tiga lapisan kulit
dalam tubuhnya dinamakan tripoblastik. Struktur tubuh dan sistem-sistem yang
ada pada hewan invertebrata berbeda-beda, makin tinggi tingakatannya, maka
semakin kompleks struktur dan sistem tubuhnya. Hewan vertebrata merupakan hewan
yang memiliki sistem tubuh dan jaringan yang kompleks dibandingkan dengan hewan
invertebrata (Setiawan, 2010).
Ciri-ciri tubuh
hewan yang bertulang belakang:
1. Mempunyai
tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
2. Mempunyai
otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
3. Tubuh
berbentuk simetris bilateral.
4. mempunyai
kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada
contohnya pada katak (Sedjono, 1996).
Ciri alat tubuh
hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
1. Mempunyai
kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian,
Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
2. Susunan
saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
3. Bersuhu
tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan
kondisi lingkungan (poikiloternal).
4. Sistem
pernapasan/respirasi dengan paru-paru (pulmonosum), kulit, dan insang
operculum.
5. Alat
pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah
vertran (depan) dan tulang belakang.
6. Kulit terdiri
atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam).
7. Alat
reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa
ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma (Wahono,1994).
Hewan bertulang
belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu:
1.
Kelas Pisces
(Ikan)
2.
Kelas Amphibi
(Latin amphi = dua, bia = hidup)
3.
Kelas Reptilia
(Bahasa latin repare =
merangkak/merayap)
4.
Kelas Aves
(Burung)
5.
Kelas mamalia
(Bahasa latin mamae artinya kelenjar
buah dada, mamalia artinya hewan menyusui) (Soedjono, 1996).
Ciri utama
Pisces sebagai berikut:
- Hewan
berdarah dingin yang hidup di dalam air.
- Bernapas
dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit.
- Tubuh terdiri
atas Kepala (caput), badan (truncus) dan ekor (cauda).
- Rangka
tersusun atas tulang sejati.
- Jantung
terdiri atas satu serambi dan satu bilik.
- Tubuh
ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi/linea lateralis untuk menentukan
arah dan posisi berenang (Wahono, 1994).
Sirip yang
terdapat pada ikan umumnya sirip punngung/pina dorsalis, sirip dada/pina
thorachalis, sirip perut/pina abdominallis, sirip anus/pina analis dan sirip
ekor/pina caudalis. Di daerah kepala terdapat celah mulut, sepasang cekung
hidung/fofea nasalis di depan mata. Mata terletak di bagian samping tanpa
kelopak, mata ditutup oleh selaput argantea yang kuat. Bagian samping kepala
terdapat tutup insang/operculum. Pada bagian ventral tubuh terdapat dua sampai
tiga lubang pengeluaran yaitu lubang anus, lubang kelamin, dan lubang urine.
Sirip ekor umumnya bertipe homocercal (ujung sirip terbelah menjadi bagian yang
sama) (Waluyo, 2012).
Gambar struktur
morfologi ikan:
(Siha, 2011).
Amfibia
mempunyai arti dapat hidup di dua habitat yang berbeda, pada masa embrional
hidup di air dan pada masa dewasa hidup di darat. Hewan yang termasuk kelas
Amfibia antara lain katak rumah, katak sawah, salamander, dan lain-lain. Kelas
Amfibia mencangkup tiga bangsa yaitu apoda, urodela, dan anura (katak).
Ciri-ciri morfologi anura antara lain tubuh pendek, lebar dan kaku, kepala dan
badan bersatu, tanpa leher dan ekor, tungkai depan lebih kecil dan lebih pendek
dibandingkan tungkai belakang. Contoh dari bangsa ini adalah Bufo sp. dan Rana sp.. tubuh katak terdiri atas kepala, badan serta empat
anggota gerak. Di bagian kepala terdapat celah mulut, lubang hidung dan membran
tymphani. Pada bagian badan terdapat dua pasang kaki (kaki depan dengan empat
jari dan kaki belakang dengan lima jari), lubang pengeluaran berupa kloaka (Waluyo,
2012). Hewan dewasa memiliki volume vertebralis, jari – jari yang berbeda,
sedangkan kulitnya lembut dan tidak berambut (Waluyo, 2010).
Gambar struktur
morfologi katak:
(Natureisalam,
2012)
VI.
Pembahasan:
Pada percobaan kali ini telah
didapatkan data – data dari masing – masing contoh hewan invertebrata dan
vertebrata. Hewan invertebrata merupakan kelompok hewan yang tingkatannya lebih
rendah dibandingkan vertebrata. Pada kelompok hewan invertebrata yang di
gunakan dalam percobaan ini adalah hewan dari phylum Mollusca (siput kebun) dan
phylum Antropoda (udang). Sedangkan pada kelompok hewan vertebrata yang
digunakan dalam percobaan ini adalah kelas pisces (ikan mas) dan kelas amfibia
(katak hijau).
Hewan invertebrata yang digunakan bahan
percobaan yaitu siput kebun dan udang, bahan ini dipilih karena paling mudah
untuk memahami struktur morfologinya dan mudah dicari disekitar lingkungan
rumah.
1.
Siput kebun
Siput kebun
termasuk dalam kelompok invertebrata dalam phylum Mollusca yang merupakan
kelompok Gastropoda. Siput kebun memiliki nama latin yaitu Acatina fullica. Pada saat percobaan struktur morfologi yang
terlihat ada dua bagian yaitu bagian cangkang dan bagian tubuh. Pada bagian
cangkang terdapat whorl, suture, apeks, spire dan aperture. Whorl merupakan
merupakan bagian cangkang yang melingkar dan besar yang bentuknya seperti konde
biasanya terdapat garis – garis diatasnya. Suture merupakan gelungan atau
bagian yang melingkar yang terletak diatas whorl tetapi ukurannya lebih kecil.
Apeks merupakan puncak kerucut pada cangkang, ini merupakan bagian tertua.
Spire merupakan gelung – gelungannya, biasanya terdiri dari 4-5 dalam suatu
cangkang. Aperture merupakan lubang besar pada cangkang merupakan tempat badan
siput berada. Sedangkan untuk bagian tubuhnya terdapat badan, bibir luar, bibir
dalam, fotoreseptor, kemoreseptor, kaki maskular, mulut dan lubang kelamin.
Pada bagian badan tampak langsung menyatu dengan kaki, di dalam badan terdapat
organ – organ dari siput itu sendiri. Yang dimaksud pada bibir luar, bibir
dalam dan kaki maskular letaknya hampir berdekatan, pada kaki maskular
berfungsi sebagai alat gerak yang bisa merayap atau menggali serta memiliki
otot. Fotoreseptor merupakan merupakan tentakel panjang pada bagian kepalanya
yang berfungsi sebagai mengetahui gelap terang, pada bagian ini memiliki mata.
Kemoreseptor merupakan bagian tentakel yang pendek berfungsi sebagai alat
peraba dan pembau.
2.
Udang
Udang termasuk
dalam kelompok invertebrata dalam phylum Antropoda yang merupakan kelompok
Crustacea. Udang memiliki nama latin Cambarus
sp.. Pada saat percobaan struktur morfologi yang terlihat yaitu badan,
kepala, kaki renang, kaki jalan dan ekor. Pada bagian badan, khususnya dada dan
kepala menjadi satu yang disebut chepalothorax. Badan udang ini bersegmen dan
terdapat sternum, sternum dalah tulang dada yang berfungsi untuk melindungi
organ yang ada di dalamnya. Pada bagian
kepala terdapat karapax yaitu merupakan zat kitin/zat kapur yang
berfungsi untuk melindungi bagian yang lunak dan juga pada kepala terdapat
mata, antena dan mulut. Antena ini ada yang panjang dan pendek yang berfungsi
sebagai organ sensoris untuk menerima stimulus. Pada kaki renang berfungsi
untuk membantu pergerakan udang di air serta untuk menahan telur yang nantinya
akan melekat pada abdomen, kaki renang ini memiliki ukuran yang lebih kecil
dari kaki jalan dan terdiri dari 5 pasang. Kaki jalan sendiri berfungsi untuk
berjalan yng terdiri dari 7 – 8 pasang.
Hewan vertebrata yang digunakan pada
percobaan saat ini yaitu ikan mas dan katak hijau. Karena merupakan bahan
materi yang mudah didapatkan.
1.
Ikan mas
Ikan termasuk
kedalam kelompok hewan vertebrata dalam kelas pisces. Ikan mas memiliki nama
latin yaitu Cyprinus carpio. Pada
saat percobaan yang terlihat dalam struktur morfologinya yaitu kepala, badan
dan ekor. Pada bagian kepala (caput)
terdapat mata majemuk, mulut, hidung dan pada samping kepala ada tutup insang.
Pada bagian badan (truncus)
seluruhnya dilapisi oleh sisik, pada bagian samping tubuh terdapat gurat sisi
atau linea lateralis itu berfungsi untuk menentukan arah dan posisi pada saat
renang. Di setiap tubuh insang rata – rata terdapat sirip diantaranya sirip
punggung (pina dorsalis) berfungsi dalam stabilitas ikan ketika berenang, sirip
dada (pina thoracalis), sirip perut (pina abdominalis) berfungsi dalam
membantu menstabilkan ikan saat berenang dan membantu untuk menetapkan posisi
ikan pada suatu kedalaman, sirip anus (pina
analis) berfungsi dalam stabilitas berenang ikan terutama dalam gerakan
memutar, dan sirip ekor (pina caudalis)
berfungsi sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) dan juga sebagai
kemudi ketika bermanuver. Ekor sendiri berfungsi sebagai alat gerak pada ikan.
2.
Katak hijau
Katak hijau
termasuk kedalam kelompok hewan vertebrata dalam kelas amfibia, karena
kemampuannya hidup di habitat dua alam. Katak hijau memiliki nama latin yaitu Rana sp. pada saat percobaan yang
terlihat dalam struktur morfologinya yaitu kepala, badan dan empat anggota
gerak. Pada bagian kepala terdapat mulut (rimaoris), hidung (nassale), mata
(organon fisus), serta membran thympani yang berfungsi untuk pendengaran katak.
Pada bagian badan dan kepala menyatu karena tidak terdapat leher. Pada bagian
badan ada punggung bagian dorsal, tulang ekor dan bagian bawah ada alat
kelamin. Badan katak ini licin. Sedangkan pada bagian 4 anggota gerak dibagi
menjadi dua yaitu tungkai depan dan tungkai belakang. Pada tungkai depan
terdapat radius, ulna, tarsal, meta tarsal, falanges dan digiti. Pada tungkai
depan terdapat 4 jari. Sedangkan untuk bagian tungkai belakang terdapat femur,
fibia, fibula, karpal, metakarpal, falanges dan digiti. Pada tungkai belakang
terdapat 5 jari.
Dari penjabaran pembahasan dari
percobaan kali ini kita sekarang dapat mengetahui perbedaan antara hewan
invertebrata dengan hewan vertebrata, antara lain:
1.
Invertebrata:
·
Hewan tidak
bertulang belakang
·
Organ –
organnya tidak dilindungi oleh tulang maupun tengkorak, tetapi dilindungi oleh
zat kitin / zat kapur.
·
Bentuk tubuhnya
berupa gilig, bersegmen, atau beruas.
2.
Vertebrata:
·
Hewan bertulang
belakang
·
Organ –
organnya dilindungi oleh tengkorak dan tulang
·
Bentuk tubuhnya
simetri bilateral.
7.1 Kesimpulan:
1.
Kelompok hewan
invertebrata memiliki tingkatan lebih rendah dari hewan vertebrata.
2.
Hewan
invertebrata merupakan kelompok hewan yang tidak bertulang belakang sedangkan
hewan vertebrata merupakan kelompok hewan bertulang belakang.
3.
Pada hewan
invertebrata yang berfungsi untuk melindungi tubuhnya yaitu zat kitin/ zat
kapur, sedangkan untuk hewan vertebrata dengan tulang atau tengkorak.
4.
Pada struktur
morfologi hewan invertebrata dengan vertebrata terdapat bagian kepala, badan,
dan anggota gerak.
.
1 komentar:
boleh tau ga sumbernya dapet dari buku mana?
Posting Komentar