Dosen Pengampu : Eko Adi Putro, SP.d, MP.d
DISUSUN OLEH :
1.
ANGGA
WIJIARTO (13500002)
2.
SOFA
NINGSIH (13500056)
3.
M.
DONI IMAM MENY (13501139)
4.
YOGA
MARANDIKA (13500042)
5.
M.
ARISKA R. (13500046)
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
MASALAH
Manusia
adalah mahluk sosial yang saling membutuhkan satu dengan yang lain. Manusia
tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, merupakansuatu konsesus mutlak dan
tertanaman dalam benak setiap insan manusia. -Oleh karena itu manusia cenderung
melakukan interaksi dan kerjasama satudengan yang lain untuk mempermudah
mencapai tujuan. Kumpulan manusia yang memiliki tujuan bersama, harapan
bersama,kegiatan bersama, norma yang disepakati bersama secara umum disebut dengan
kelompok. Kelompok ini beragam jenis dan pembagian klasifikasikasinya, ada yang
berdasarkan fungsinya, bentuknya,
ikatanya dan lain - lain. Kuncinya menurut Cartwright dan Zander bahwasanya
masing-masing manusia di dalam kelompok itu saling bergantung satu dengan yang
lain serta saling mempengaruhi dan berinteraksi. Kelompok adalah sekumpulan
orang atau individu yang terorganisir, dengan kesamaan kegiatan dan tujuan yang
sama. Maka, imbasnya, tujuan kelompok hendaknya ditentukan bersama-sama. Sebagai
titik awal dalam membangun kelompok, tujuan kelompok adalah arah bagi
berjalannya kelompok dalam melakukan aktifitas atau kegiatan yang akan
dilakukan, dan ini menjadi begitu penting dalam membangun kelompok
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DINAMIKA
KELOMPOK
Dinamika
kelompok adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang
memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain
dan berlangsung dalam situasi yang dialami .
Dinamika
kelompok berasal dari kata dinamika dan kelompok. Dinamika berati interaksi
atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok
adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama.
B.TUJUAN DINAMIKA KELOMPOK
Tujuan kelompok
merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok. Tujuan perlu memberi arah
pada kegiatan dan memberi kerangka bagi pengambilan keputusan yang rasional
tentang jenis dan jumlah kegiatan yang harus dilakukan oleh kelompok yang
menjadi kriteria pengukur kemajuan.
Tujuan dinamika
kelompok,yaitu:
1.Meningkatkan kepekaan peserta pelatihan;
a.saling mengenal
satu sama lain.
b.saling menghormati
satu sama lain.
c.saling mengerti
satu sama lain.
d.saling percaya
satu sama lain.
e.saling memahami
tingkah laku satu sama lain.
f.saling memahami
kebutuhan satu sama lain.
2.Mengembangkan rasa solidaritas antar peserta
pelatihan,yang ditandai dengan;
a.spontanitas.
b.berpartisipasi.
c.saling mengetahui
batas wewenangnya masing-masing.
d.kesepakatan atas
tujuan yang hendak dicapai.
C.MANFAAT DINAMIKA KELOMPOK
Dinamika
kelompok merupakan kebutuhan bagi setiap individu yang hidup dalam sebuah
kelompok.
Manfaat dinamika
kelompok antara lain:
1.Membentuk
kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. (Bagaimanapun
manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
2.Memudahkan
segala pekerjaan. (Banyak pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan tanpa bantuan
orang lain)
3.Mengatasi
pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan
yang terlalu besar sehingga selesai lebih cepat, efektif dan efesian.
(pekerjaan
besar dibagi-bagi sesuai bagian kelompoknya masing-masing / sesuai keahlian)
4.Menciptakan
iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat
(setiap
individu bisa memberikan masukan, berinteraksi dan memiliki peran yang sama
dalam masyarakat).
D. JENIS-JENIS DINAMIKA
KELOMPOK
1. Kelompok Primer
Merupakan
kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling
mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan.Sedangkan menurut Goerge
Homans kelompok primer merupakan sejumlah orang yang terdiri dari beberapa
orang yang sering berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap orang mampu
berkomunikasi secara langsung (bertatap muka) tanpa melalui perantara Misalnya
antara lain:keluarga,RT,kawan sepermainan, kelompok agama dan lain-lain.
2. Kelompok Sekunder
Jika
interaksi sosial terjadi secara tidak langsung, berjauhan, dan sifatnya kurang
kekeluargaan.Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih objektif. Misalnya:
partai politik, perhimpunan serikat kerja dan lain-lain.
3.Kelompok Formal
Pada
kelompok ini ditandai dengan adanya peraturan atau Anggaran Dasar (AD),
Anggaran Rumah Tangga (ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh organisasi.
Contoh dari kelompok ini adalah semua perkumpulan yang memiliki AD/ART.
4.Kelompok Informal
Merupakan
suatu kelompok yang tumbuh dari proses interaksi, daya tarik, dan
kebutuhan-kebutuhan seseorang. Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur dan
keanggotaan ditentukan oleh daya tarik bersama dari individu dan kelompok
Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas tapi bersifat informal dan
hanya berdasarkan kekeluargaan dan simpati. Misalnya: kelompok arisan.
BAB III
A.KESIMPULAN
Kelompok
sosial adalah kumpulan individu yang saling memiliki hubungan dan saling
berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya rasa kebersamaan dan rasa
memiliki.Interaksi sosial dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan
dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat Manusia dan
menimbulkan suatu proses interaksi sosial manusia dalam hidup bermasyarakat,
akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain.Masalah sosial
muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara nilai dalam masyarakat
dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber masalah sosial yaitu seperti
proses sosial dan bencana alam yaitu contoh masalah sosial dalam masyarakat.
B. SARAN
Mungkin
inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok ini meskipun penulisan ini jauh
dari sempurna minimal kita mengimplementasikan tulisan ini. Masih banyak
kesalahan dari penulisan kelompok kami, karna kami manusia yang adalah tempat
salah dan dosa: dalam hadits “al insanu minal khotto‟ wannisa‟, dan kami juga
butuh saran/ kritikan agar bisa menjadi motivasi untuk masa depan yang lebih
baik daripada masa sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno.
1995. Layanan Bimbingan Dan Konseling Kelompok (Dasar Dan Profil). Jakarta:
Ghalia Indonesia
Romlah,
tatik. 1989. Teori Dan Praktik Bimbingan Kelompok. Jakarta: Depdikbud
Supriyo dkk.
2003. Bimbingan dan Konseling.
Semarang: Perc. Swadaya Manunggal
Semarang.
Http://www.wikipediabahasaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar